PENGENDALIAN INTERN dan AKUNTANSI UNTUK KAS
Kas
dapat diubah menjadi aktva lain yang digunakan untuk membeli barang atau jasa
serta memenuhi kewajiban, lebih mudah bila dibanding dengan aktiva lainnya.
Karena sifat kas yang sangat liquid, kas sering menjadi sasaran kecurangan atau
pencurian. Prosedur-prosedur pengendalian intern yang akan diterangkan dalam
bab ini sebenarnya dapat diterapkan pada semua aktiva lain yang dimiliki
perusahaan, namun penerapannya atas kas dipandang sangat penting.
Pengendalian Intern
Dalam
perusahaan kecil, pemilik perusahaan dapat melakukan pengawasan atas semua
operasi perusahaan melalui pengawasan langsung dan terlibat langsung dalam
operasi perusahaannya. Akan tetapi jika perusahaan telah berkembang menjadi
perusahan besar, maka menjadi sulit untuk dilakukan. Untuk mengatasi hal itu,
manajer harus mendelegasikan sebagian wewenangnya dan mengandalkan prosedur-prosedur pengendalian intern.
Sistem
pengendalian intern yang dirancang dengan baik akan dapat mendorong ditetapkannya
kebijakan manajemen; terciptanya efisiensi operasi, melindungi aktiva perusahaan
dari pemborosan, kecurangan dan pencurian serta menjamin terciptanya data
akuntansi yang tepat dan bisa dipercaya.
Tujuh buah prinsip
pengendalian intern yang pokok meliputi:
- Penetapan Tanggung Jawab Secara Jelas
Untuk menciptakan pengendalian
intern yang baik, manajemen harus menetapkan tangggungjawab secara jelas dan
tiap orang memiliki tanggungjawab untuk tugas yg diberikan paddanya. Apabila
perumusan tanggungjawab tidak jelas dan terjadii suatu kesalahan, maka akan
sulit untuk mencari siapa yang bertanggungjawab atas kesalahan tersebut.
- Penyelenggaraan Pencatatan yang Memadai
Untuk melindungi aktiva dan
menjamin bahwa semua karyawan melaksanakan prosedur yang ditetapkan, diperlukan
pencatatan yang baik. Catatan yang bisa dipercaya akan menjadi sumber informasi
yang dapat digunakan manajemen untuk memonitor operasi perusahaan. Untuk
menciptakan pengendalian intern yang baik, perusahaan harus merancang
formulir-formulir scr cermat sesuai dengan kebutuhan dan menggunakannya dengan
benar.
- Pengasuransian Kekayaan dan Karyawan Perusahaan
Kekayaan perusahaan harus
diasuransikan dengan jumlah pertanggungan yang memadai. Demikian pula karyawan
yang mengani kas dan surat-surat berharga harus dipertanggungkan, dengan
membeli polis asuransi atas kerugian akibat pencurian oleh karyawan.
- Pemisahan Pencatatan dan Penyimpanan Aktiva
Prinsip pokok pengendalian
intern mensyaratkan bahwa pegawai yang menyimpan atau bertanggungjawab atas
aktiva tertentu, tidak diperkenankan mengurusi catatan akuntansi atas aktiva
yanng bersangkutan.
- Pemisahan Tanggungjawab atas Transaksi yang Berkaitan
Pertanggungjawaban atas
transaksi yang berkaitan atau bagian-bagian dari transaksi yang berkaitan harus
ditetapkan pada orang-orang atau bagian-bagian ddalam perusahaan, sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang akan
diperiksa (dicheck) oleh orang lain.
- Penggunaan Peralatan Mekanis (jika Memungkinkan)
Apabila keadaan memungkinkan,
sebaiknya perusahaan menggunakan peralatan-peralatan mekanis seperti: Kas
register yang memiliki pita pencatat terkunci didalamnya, akan mencatat semua
transaksi penjualan tunai. Cek protektor yang dapat membuat perforasi mengenai
jumlah rupiah setiap cek, yang bermanfaat menghindari pergantian angka rupiah
pada cek. Mesin pencatat waktu akan dapat mencatat dengan tepat saat pegawai
mulai masuk kerja dan meninggalkan tempat pekerjaannya.
- Pelaksanaan Pemeriksaan secara Independen
Apabila pemeriksaan intern
berkedudukan independen, maka ia dapat melakukan evaluasi mengenai efisiensi
operasi secara menyeluruh dan efektif tidaknya sistem pengendalian nintern.
Komentar
Posting Komentar